Kamis, 04 Oktober 2012

Sebirunya langit di hati dandelion

Aku menyukai langit. Menyukai birunya. Menyukai tanpa alasan.
Aku juga jatuh cinta pada sosok itu. Sosok setenang hamparan langit. Yang terus diam, begitu luas hingga rasanya sulit untuk ku rentangkan tangan memeluknya.
Dia begitu biru, melukiskan biru pada sebongkah rasa hati. Aku harus bagaimana, tetap menatapnya atau kah memalingkan pandang dari biru yang tak bisa aku hindari?
Sedangkan aku hanya dandelion di bawah birunya, yang siap diterpa angin mengikuti arah yang tak pernah pasti, yang terus saja tak bisa menghindari diamnya langit.
Tidakkah kau tahu atau tidakkah kau mengerti aku menghempas, dengan sesungguhnya ingin seluas dirimu. Seluas hamparan langit biru.... Aku ingin kita bersama, terus bersama, tak berbatas. Bisakah?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar