Senin, 20 Februari 2012
Galau
saat ini,. aku memang hanya diam.
tapi..
tahukah kamu bahwa rasa dan pikiran ini tak diam, resah.
rindu ini spertinya sudah begitu membumbung..
aku sendiri,
butuh kamu untuk segera menghampiri.
bolehkah aku bersandar??
datanglah, dan biarkan aku sebentar saja meminjam bahumu, sebelum kita bahagia bersama.
bahagia..
aku janji !!
#aku benar-benar rindu dan membutuhkanmu :(
tapi..
tahukah kamu bahwa rasa dan pikiran ini tak diam, resah.
rindu ini spertinya sudah begitu membumbung..
aku sendiri,
butuh kamu untuk segera menghampiri.
bolehkah aku bersandar??
datanglah, dan biarkan aku sebentar saja meminjam bahumu, sebelum kita bahagia bersama.
bahagia..
aku janji !!
#aku benar-benar rindu dan membutuhkanmu :(
Rabu, 08 Februari 2012
IBU
Ibu..
Gemerincing denting-denting cahaya yang
melukis wajahmu
Menerbangkanku pada masa mungil di antara
kilauan kaca-kaca yang mengisah
Goresan bibir mengecup pada selipan
tangis
Meretas belai lembut menyisir raga
Penawar penggilas luka, mengatup lara,..
bersemi suka.
Juga rentang milyar detik yang
menggulung tersulam hanya untukku
Aku ingin di sini, tak ingin terfiniskan
Larian kecil menangkap kunang-kunang
terhinggap-hinggap pada bundarnya matamu
Terang, berpendar, berputar-putar
Terhirup wewangian kasih dalam telaga
yang membentang
Meski dalam renta yang kian menganga
Tertatih masih kau selipkan kuatnya baja
merengkuh jejak hidupku
Ibu..
Terendap-endap menyusur do’aku di depan
pintu Tuhan
Rangkak jejak meraup setumpuk
kebahagiaan yang menggunung-gunung
Untukmu ibu..
Meski rasanya takkan pernah penuh
cangkir balas itu.
Ibu.. Ibu… Ibu..
Sesuatu yang tak pernah terhenti, mulia
!!!
Selasa, 07 Februari 2012
Kamu !
Cerita ini seharusnya sudah berakhir, bahkan seharusnya tidak pernah ada.
Aku tidak pernah membayangkan tentang kamu, tapi itu terjadi.
Kamu datang.
Mengukir kisah dan aku percaya.
Lalu kamu hilang, di saat aku juga tak pernah membayangkannya.
Dan tak pernah menginginkan.
Aku tidak pernah membayangkan tentang kamu, tapi itu terjadi.
Kamu datang.
Mengukir kisah dan aku percaya.
Lalu kamu hilang, di saat aku juga tak pernah membayangkannya.
Dan tak pernah menginginkan.
Forgiven - Morra Quatro
Mau riview novel yang satu ini juga ah :)
Sebenarnya udah selesai dari 3 minggu yang lalu bacanya, tapi baru sempet nulis riviewnya di sini malam ini..
Cover dan sinopsis novel ini sebenernya udah saya taksir lama, sejak 2010 awal terbitnya malah, tapi karena banyak alasan ini, itu, ini dan itu.. hehee,. jadi baru kesampain awal 2012 ini beli dan bacanya. :(
Dan setelah selesai bacanya, beneran deh saya nyesel kenapa gak dari awal itu aja saya beli dan bacanya -,-"
Saya suka dengan gaya tulisan Kak Morra di novel ini-cerdas,cara bercerita yang berbeda dari novel-novel lain yang sejenis/bergenre sama.
Saya juga gak perlu waktu lama untuk nyelesain baca Forgiven, dan jatuh cinta dengan tokoh yang cerdas itu - Will.
Andai aja Will itu nyata yaa dan jatuh cinta sama saya... -,-a #hihiii ditimpukin sama penggemar Will yg seabrek di luaran sana :p
Gaya menulis yang cerdas, cerita yang sulit ditebak, cerita yang gak melankolis tapi berhasil ngebuat saya menangis.
Recommended :)
Sebenarnya udah selesai dari 3 minggu yang lalu bacanya, tapi baru sempet nulis riviewnya di sini malam ini..
Cover dan sinopsis novel ini sebenernya udah saya taksir lama, sejak 2010 awal terbitnya malah, tapi karena banyak alasan ini, itu, ini dan itu.. hehee,. jadi baru kesampain awal 2012 ini beli dan bacanya. :(
Dan setelah selesai bacanya, beneran deh saya nyesel kenapa gak dari awal itu aja saya beli dan bacanya -,-"
Saya suka dengan gaya tulisan Kak Morra di novel ini-cerdas,cara bercerita yang berbeda dari novel-novel lain yang sejenis/bergenre sama.
Saya juga gak perlu waktu lama untuk nyelesain baca Forgiven, dan jatuh cinta dengan tokoh yang cerdas itu - Will.
Andai aja Will itu nyata yaa dan jatuh cinta sama saya... -,-a #hihiii ditimpukin sama penggemar Will yg seabrek di luaran sana :p
Gaya menulis yang cerdas, cerita yang sulit ditebak, cerita yang gak melankolis tapi berhasil ngebuat saya menangis.
Recommended :)
Riview Novel BEFORE US - Robin Wijaya
Judul: Before Us
Penulis: Robin Wijaya
Jumlah Halamanan: 304 hlm
Ukuran: 13 x 19 cm
Harga: Rp43.000
ISBN: 979-780-540-9
Kau adalah tamu tak diundang. Datang tanpa pemberitahuan, memaksa masuk ke ruang hati setelah bertahun-tahun tanpa kabar. Aku merindukanmu, tulismu di e-mail terakhir. Bahkan setelah tahu aku bersamanya pun, masih saja kau lancang mengulangi hal yang sama.
Kau tahu, aku tak bisa lolos dengan mudah dari jerat-jerat cerita kita yang tak pernah benar-benar selesai. Kau bilang tak perlu ada yang berubah—tapi kenapa aku merasa semakin jauh dengan dirinya, terseret arus yang membawaku ke pelukanmu?
Kau harus pergi, begitu inginku. Tapi suaraku terlalu gemetar dan terlalu takut untuk terdengar tegas di hadapanmu. Bagaimana aku bisa sampai ada di situasi ini, terperangkap perasaanku sendiri? Disudutkan dilema yang melibatkan kau dan dirinya? Sebelum aku berhasil menemukan jawabannya, aku kemudian tersadar....
Aku sudah tak setia.
Cover dan sinopsisnya keren gitu.. jadi penasaran,
Dan yippii.. selesai juga baca Before Us nya Kak Robin Wijaya :D
Gak perlu waktu lama nyelesainnya, selain karena masih dalam waktu liburan, asli ini novel buat aku penasaran untuk terus mengejar sampai digaris finis (lomba lari kali, hehe)
Sebenarnya gak suka untuk cerita yang ada "Affair" nya kayak gitu, tapi anehnya tulisan Kak Robin berhasil ngebuat aku penasaran dan ikut tersentuh dengan perasaan yang dialami oleh Agil, Ranti, Radith, dan Winne.
Buat aku pribadi, meskipun novel ini bergenre domestic drama/roman dewasa tapi bacaannya tetap ringan dan asyik dibaca, tulisannya gak ngebosenin atau panjang lebar mengulur-ulur gitu, tapi ngalir buat terus dibaca dan diselesaikan.
Dan kalau kata aku sih tulisan khas Kak Bin banget :) yang manis, indah, puitis, dan juga menyentuh.
Bagus, suka, apalagi menjelang akhir cerita, dan di bagian ending buat terenyuh dan ada pesan moral yang disampaikan :)
Salah satu dari banyak kalimat yang aku suka di novel ini "Dan aku tidak akan pernah menyelesaikannya. Atau mengetik satu huruf pun" Suka dengan keputusan yang ini :))
Penulis: Robin Wijaya
Jumlah Halamanan: 304 hlm
Ukuran: 13 x 19 cm
Harga: Rp43.000
ISBN: 979-780-540-9
Kau adalah tamu tak diundang. Datang tanpa pemberitahuan, memaksa masuk ke ruang hati setelah bertahun-tahun tanpa kabar. Aku merindukanmu, tulismu di e-mail terakhir. Bahkan setelah tahu aku bersamanya pun, masih saja kau lancang mengulangi hal yang sama.
Kau tahu, aku tak bisa lolos dengan mudah dari jerat-jerat cerita kita yang tak pernah benar-benar selesai. Kau bilang tak perlu ada yang berubah—tapi kenapa aku merasa semakin jauh dengan dirinya, terseret arus yang membawaku ke pelukanmu?
Kau harus pergi, begitu inginku. Tapi suaraku terlalu gemetar dan terlalu takut untuk terdengar tegas di hadapanmu. Bagaimana aku bisa sampai ada di situasi ini, terperangkap perasaanku sendiri? Disudutkan dilema yang melibatkan kau dan dirinya? Sebelum aku berhasil menemukan jawabannya, aku kemudian tersadar....
Aku sudah tak setia.
Cover dan sinopsisnya keren gitu.. jadi penasaran,
Dan yippii.. selesai juga baca Before Us nya Kak Robin Wijaya :D
Gak perlu waktu lama nyelesainnya, selain karena masih dalam waktu liburan, asli ini novel buat aku penasaran untuk terus mengejar sampai digaris finis (lomba lari kali, hehe)
Sebenarnya gak suka untuk cerita yang ada "Affair" nya kayak gitu, tapi anehnya tulisan Kak Robin berhasil ngebuat aku penasaran dan ikut tersentuh dengan perasaan yang dialami oleh Agil, Ranti, Radith, dan Winne.
Buat aku pribadi, meskipun novel ini bergenre domestic drama/roman dewasa tapi bacaannya tetap ringan dan asyik dibaca, tulisannya gak ngebosenin atau panjang lebar mengulur-ulur gitu, tapi ngalir buat terus dibaca dan diselesaikan.
Dan kalau kata aku sih tulisan khas Kak Bin banget :) yang manis, indah, puitis, dan juga menyentuh.
Bagus, suka, apalagi menjelang akhir cerita, dan di bagian ending buat terenyuh dan ada pesan moral yang disampaikan :)
Salah satu dari banyak kalimat yang aku suka di novel ini "Dan aku tidak akan pernah menyelesaikannya. Atau mengetik satu huruf pun" Suka dengan keputusan yang ini :))
Langganan:
Postingan (Atom)